Minggu, 04 April 2010
PULAUKU
Pulauku I
~ Neng NAF
Waktu beranjak sajak berteriak
Membajak luka pada penat telungkup waktu
Dentam zaman kelabu dalam benak
Walau matahari menyoroti tubuh
Ditubir gaduh
Kau sikat surat penghayat
Seperti aku yang lama tak mimpi
Memimpikan kodrat di ujung ma’rifat
Lalu Telenovela yang terselip di tubuh angin
Menyibak renta ditampuk sua
Kau sepertinya berteriak dalam batu
Sebelum tanah menggumpal-mengabu
Lalu mimpi dalam puisi bertubi-tubi
Adalah sajak yang dipenggal
Ditengah tegal !
Kini kau berpesta pora
Bersama asap yang ditelanjangi
Pucuk pohon bergugur bangga
Menertawai keteledoran usia
Tahun berjalan menapaki rentanya
Pohon tersobek,
Tanah mengalir,
Pasir menopan, membujur…
Pulauku hanya sepenggal
Disoroti matahari tunggal
Tinggallah aku
Menuju si Maha Manunggal…
Selasa
31 Maret 2009
Pulauku II
Bulannya padhang, sayang
Burungnya terlelap kelelahan
Kelelawarnya liar beroperasi ditanduk jangkar
Tanahnya tenar-tenar
Pohon-pohonnya membelukar
Binatang hutannya kasar-kasar
Manusia-manusia sawo matangnya tegar-tegar
Akupun hendak berpijar
Mengais kotoran di trotoar jalar
Kotaku indah segar-bugar
Meski orang-orangnya sangar-sangar
Tapi kamu jangan khawatir, sayang
Tiap mereka punya langgar
Lahan-lahannya hektar-hektar
Tinggi gunungnya begitu besar
Luas lautnya bertaruh lebar
Para penghuninya sadar-sadar
Bahwa hukum dan sosial harus dijangkar
Kamu tahu, sayang
Ketika fajarnya pudar,
Perlahan, mataharinya memancar sinar
Pria-wanita sawo matang itu
Berjejer-jejer, bersamaan, saling ucap bermesraan
Memanjat makna hidup
Dari tingkah sadar-sabar
Selasa
31 Maret 2009
Pulauku III
Riak airnya indah
Tidak hanya untuk diminum
Tapi juga bajak sawah
Diamnya batu bermimpi awan
Hujannya nangis bersuara gemuruh
Lihatlah itu barisan petir
Begitu takut menapaki tanah
Juga kau liat burungnya bebas
Burung hinggap dipunggung sapi
Sapi kekar sapi sangar
Bukan untuk bajak sawah
Tapi sapi pemain sejarah
Layar terkambang menyaksi laut
Menuntun Lazuardi bertemu pulau
Samudra luas adalah permainan
Ombak menggulung adalah hiburan…..
Reng majeng
A sapok angin a bental ombek…..
Awal sejarah,
Habis panen gemburkan tanah
Melarikan sapi hingga remah
Padi menguning dipematang sawah
Orang-orang mulai gagah
Membangun tinggi rumah-rumah,
Ini kisah tentang sejarah Kerapan Sapi…
Kamis
07 Januari 2010
~ Neng NAF
Waktu beranjak sajak berteriak
Membajak luka pada penat telungkup waktu
Dentam zaman kelabu dalam benak
Walau matahari menyoroti tubuh
Ditubir gaduh
Kau sikat surat penghayat
Seperti aku yang lama tak mimpi
Memimpikan kodrat di ujung ma’rifat
Lalu Telenovela yang terselip di tubuh angin
Menyibak renta ditampuk sua
Kau sepertinya berteriak dalam batu
Sebelum tanah menggumpal-mengabu
Lalu mimpi dalam puisi bertubi-tubi
Adalah sajak yang dipenggal
Ditengah tegal !
Kini kau berpesta pora
Bersama asap yang ditelanjangi
Pucuk pohon bergugur bangga
Menertawai keteledoran usia
Tahun berjalan menapaki rentanya
Pohon tersobek,
Tanah mengalir,
Pasir menopan, membujur…
Pulauku hanya sepenggal
Disoroti matahari tunggal
Tinggallah aku
Menuju si Maha Manunggal…
Selasa
31 Maret 2009
Pulauku II
Bulannya padhang, sayang
Burungnya terlelap kelelahan
Kelelawarnya liar beroperasi ditanduk jangkar
Tanahnya tenar-tenar
Pohon-pohonnya membelukar
Binatang hutannya kasar-kasar
Manusia-manusia sawo matangnya tegar-tegar
Akupun hendak berpijar
Mengais kotoran di trotoar jalar
Kotaku indah segar-bugar
Meski orang-orangnya sangar-sangar
Tapi kamu jangan khawatir, sayang
Tiap mereka punya langgar
Lahan-lahannya hektar-hektar
Tinggi gunungnya begitu besar
Luas lautnya bertaruh lebar
Para penghuninya sadar-sadar
Bahwa hukum dan sosial harus dijangkar
Kamu tahu, sayang
Ketika fajarnya pudar,
Perlahan, mataharinya memancar sinar
Pria-wanita sawo matang itu
Berjejer-jejer, bersamaan, saling ucap bermesraan
Memanjat makna hidup
Dari tingkah sadar-sabar
Selasa
31 Maret 2009
Pulauku III
Riak airnya indah
Tidak hanya untuk diminum
Tapi juga bajak sawah
Diamnya batu bermimpi awan
Hujannya nangis bersuara gemuruh
Lihatlah itu barisan petir
Begitu takut menapaki tanah
Juga kau liat burungnya bebas
Burung hinggap dipunggung sapi
Sapi kekar sapi sangar
Bukan untuk bajak sawah
Tapi sapi pemain sejarah
Layar terkambang menyaksi laut
Menuntun Lazuardi bertemu pulau
Samudra luas adalah permainan
Ombak menggulung adalah hiburan…..
Reng majeng
A sapok angin a bental ombek…..
Awal sejarah,
Habis panen gemburkan tanah
Melarikan sapi hingga remah
Padi menguning dipematang sawah
Orang-orang mulai gagah
Membangun tinggi rumah-rumah,
Ini kisah tentang sejarah Kerapan Sapi…
Kamis
07 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar